Friday, November 28, 2008

Kencur

Kencur (Kaempferia galanga L.) adalah salah satu jenis empon-empon/tanaman obat yang tergolong dalam suku temu-temuan (Zingiberaceae). Rimpang atau rizoma tanaman ini mengandung minyak atsiri dan alkaloid yang dimanfaatkan sebagai stimulan.

Kencur merupakan temu kecil yang tumbuh subur di daerah dataran rendah atau pegunungan yang tanahnya gembur dan tidak terlalu banyak air. Jumlah helaian daun kencur tidak lebih dari 2-3 lembar dengan susunan berhadapan. Bunganya tersusun setengah duduk dengan mahkota bunga berjumlah antara 4 sampai 12 buah, bibir bunga berwara lembayung dengan warna putih lebih dominan.

Tumbuhan ini tumbuh baik pada musim penghujan. Kencur dapat ditanam dalam pot atau di kebun yang cukup sinar matahari, tidak terlalu basah dan di tempat terbuka.

Komposisi kimia rimpang:

  1. pati (4,14 %),
  2. mineral (13,73 %),
  3. minyak atsiri (0,02 %), berupa
  • sineol,
  • asam metil kanil dan penta dekaan,
  • asam sinamat,
  • etil ester,
  • borneol,
  • kamphene,
  • paraeumarin,
  • asam anisat,
  • alkaloid dan
  • gom.

Nama lain kencur adalah cekur (Malaysia) dan pro hom (Thailand). Dalam pustaka internasional (bahasa Inggris) kerap terjadi kekacauan dengan menyebut kencur sebagai lesser galangal (Alpinia officinarum) maupun zedoary (temu putih), yang sebetulnya spesies yang berbeda dan bukan merupakan rempah pengganti. Di beberapa wilayah di Indonesia, Kencur (nama bahasa Jawa dan bahasa Indonesia) dikenal dengan nama yang berbeda-beda: cikur (bahasa Sunda), ceuko (bahasa Aceh); kencor (Madura), cekuh (bahasa Bali), kencur, sukung (bahasa Melayu Manado), asauli, sauleh, soul, umpa (bahasa-bahasa di Maluku), serta cekir (Sumba).

Manfaat

Berbagai resep masakan tradisional Indonesia dan jamu menggunakan kencur sebagai komponennya. Kencur dipakai orang sebagai tonikum dengan khasiat menambah nafsu makan sehingga sering diberikan kepada anak-anak. Jamu beras kencur sangat populer sebagai minuman penyegar pula.

Berdasarkan analisis laboratorium, minyak atsiri dalam rimpang kencur mengandung kurang lebih 23 macam senyawa. Tujuh belas di antaranya mengandung senyawa aromatic, monoterpena, dan seskuiterpena. Nah, yang disebut terakhir ini punya efek mengurangi dan menghilangkan rasa nyeri (daya analgesic). Kencur juga bersifat stimulant, sehingga bisa sebagai penambah tenaga. Selain itu juga bersifat karminatif atau meluruhkan angina, jadi menghilangkan kembung di perut.

Di Cina, kencur digunakan untuk obat berbagai penyakit, selain sakit gigi juga memar, nyeri dada, sakit kepala, dan sembelit. Kabarnya, kencur juga bisa untuk mengobati tetanus, radang lambung, muntah-muntah, panas dalam, serta keracunan.

Secara garis besar khasiat tanaman kencur adalah :
1. Expentorasia
yaitu untuk menyembuhkan batuk dengan cara mengencerkan dahak serta memudahkan keluarnya dahak.

2. Dinretioca
yaitu untuk memperlancar proses pengeluaran urine (air kencing).

3. Carminativa
yaitu untuk membantu proses pengeluaran angin dari dalam perut akibat perut kembung/masuk angin.

4. Stimulansia
yaitu untuk membangkitkan atau memberikan rangsangan.

5. Protection
yaitu untuk memberikan perlindungan pada pakaian atau buku dari gangguan serangga.

Berikut ini adalah cara pemanfaatan kencur berdasarkan penyakit yang dapat diatasinya:

1. Influenza pada Bayi
Bahan: 1 rimpang kencur sebesar ibu jari dan dua lembar daun kemukus (lada berekor/cubeb). Cara membuat: kedua bahan tersebut ditumbuk halus, kemudian ditambah beberapa sendok air hangat. Cara menggunakan: dioleskan/dibobokkan diseputar hidung.

2. Sakit Kepala
Bahan: 2-3 lembar daun kencur. Cara Membuat: daun kencur ditumbuk sampai halus. Cara menggunakannya: dioleskan (sebagai kompres/pilis) pada dahi.

3. Keseleo
Bahan: 1 potong rimpang kencur dan beras yang sudah direndam air. Cara membuat: kedua bahan tersebut ditumbuk halus dan diberi air secukupnya. Cara menggunakan: dioleskan/digosokkan pada bagian yang keseleo sebagai bedak.

4. Menghilangkan lelah
Bahan: 1 rimpang besar kencur, 2 sendok beras digoreng tanpa minyak (sangan) dan 1 biji cabai merah. Cara membuat: semua bahan tersebut direbus bersama dengan 2 gelas air sampai mendidih hingga tinggal 1 gelas, kemudian disaring. Cara menggunakan: diminum sekaligus dan diulangi sampai sembuh. Untuk pria dapat ditambah dengan 1 potong lengkuas dan tepung lada secukupnya.

5. Radang Lambung
Bahan: 2 rimpang kencur sebesar ibu jari. Cara membuat: kencur dikuliti sampai bersih dan dikunyah. Cara menggunakan: ditelan airnya, ampasnya dibuang, kemudian minum 1 gelas air putih, dan diulangi sampai sembuh.

6. Batuk
a. Bahan: 1 rimpang kencur sebesar ibu jari dan garam secukupnya. Cara membuat: kencur diparut, kemudia ditambah 1 cangkir air hangat, diperas dan disaring. Cari menggunakan: diminum dengan ditambah garam secukupnya.
b. Bahan: 1 rimpang kencur sebesar ibu jari. Cara membuat: kencur dikuliti sampai bersih dan dikunyah. Cara menggunakan: airnya ditelan, ampasnya dibuang. Dilakukan setiap pagi secara rutin.

7. Memperlancar Haid
Bahan: 2 rimpang kencur sebesar ibu jari, 1 lembar daun trengguli, 1 biji buah cengkeh tua, adas pulawaras secukupnya. Cara membuat: kencur dicincang, kemudian dicampur dengan bahan lain dan direbus bersama dengan 3 gelas air sampai mendidih hingga tinggal 2 gelas, kemudian disaring. Cara menggunakan: diminum sekali sehari 2 cangkir.

8. Radang Anak Telinga
Bahan: 2 rimpang kencur sebesar ibu jari dan setengah biji buah pala. Cara Membuat: kedua bahan tersebut ditumbuk halus dan diberi 2 sendok hangat. Cara menggunakan: dioleskan/dibobokkan di seputar hidung.

9. Menghilangkan darah kotor
Bahan: 4 rimpang kencur sebesar ibu jari, 2 lembar daun trengguli, 2 biji cengkeh kering, adas pulawaras secukupnya. Cara membuat: semua bahan tersebut direbus bersama 1 liter air sampai mendidih kemudian disaring. Cara menggunakan: diminum 2 kali sehari secara teratur.

10. Mata Pegal
Bahan: 1 potong rimpang kencur. Cara membuat: kencur dibelah menjadi 2 bagian. Cara menggunakan: permukaan yang masih basah dipakai untuk menggoasaok pelupuk mata.

11. Diare
a. Bahan: 2 rimpang kencur sebesar ibu jari. Cara membuat: kencur diparut, kemudian ditambah 1 cangkir air hangat, diperas dan disaring. Cara menggunakan: dioleskan pada perut sebagai bedak.
b. Bahan: 2 rimpang kencur sebesar ibu jari dan garam secukupnya. Cara membuat: kencur diparut, kemudian ditambah garam secukupnya. Cara menggunakan: dioleskan pada perut sebagai bedak.

12. Masuk Angin
Bahan: 1 rimpang kencur sebesar ibu jari dan garam secukupnya. Cara membuatnya: kencur dikuliti bersih. Cara menggunakannya: kencur dimakandengan garam secukupnya, kemudian minum 1 gelas air putih. Dapat dilakukan 2 kali sekali.

Sumber : Artikel
Lebih Lengkap......

Monday, November 24, 2008

Jahe

Jahe (Zingiber officinale), adalah tanaman rimpang yang sangat populer sebagai rempah-rempah dan bahan obat. Rimpangnya berbentuk jemari yang menggembung di ruas-ruas tengah. Rasa dominan pedas disebabkan senyawa keton bernama zingeron.

Jahe termasuk suku Zingiberaceae (temu-temuan). Nama ilmiah jahe diberikan oleh William Roxburgh dari kata Yunani zingiberi, dari bahasa Sansekerta, singaberi.

Sejarah

Jahe diperkirakan berasal dari India. Namun ada pula yang mempercayai jahe berasal dari Republik Rakyat Cina Selatan. Dari India, jahe dibawa sebagai rempah perdagangan hingga Asia Tenggara, Tiongkok, Jepang, hingga Timur Tengah. Kemudian pada zaman kolonialisme, jahe yang bisa memberikan rasa hangat dan pedas pada makanan segera menjadi komoditas yang populer di Eropa.

Karena jahe hanya bisa bertahan hidup di daerah tropis, penanamannya hanya bisa dilakukan di daerah katulistiwa seperi Asia Tenggara, Brasil, dan Afrika. Saat ini Equador dan Brasil menjadi pemasok jahe terbesar di dunia.

Manfaat

Di balik rasanya yang pedas, jahe mengandung zat-zat yang berguna bagi tubuh manusia. Tak heran bila sejak lama dikenal ada wedang (minuman) jahe, permen jahe, atau bandrek (minuman yang mengandung jahe). Jahe juga banyak digunakan sebagai bumbu untuk berbagai jenis masakan atau kue.

Manfaat jahe, berdasar sejumlah penelitian, antara lain:

Merangsang pelepasan hormon adrenalin, memperlebar pembuluh darah, sehingga darah mengalir lebih cepat dan lancar. Tubuh pun menjadi lebih hangat, kerja jantung memompa darah lebih ringan. Akibatnya, tekanan darah menjadi turun.

Jahe mengandung dua enzim pencernaan yang penting. Pertama, protease yang berfungsi memecah protein. Kedua, lipase yang berfungsi memecah lemak. Kedua enzim ini membantu tubuh mencerna dan menyerap makanan.

Jahe sekurangnya mengandung 19 komponen bio-aktif yang berguna bagi tubuh. Komponen yang paling utama adalah gingerol yang bersifat antikoagulan, yaitu mencegah penggumpalan darah. Jadi mencegah tersumbatnya pembuluh darah, penyebab utama stroke, dan serangan jantung. Gingerol diperkirakan juga membantu menurunkan kadar kolesterol.

Memblok serotonin, yaitu senyawa kimia pembawa pesan. Senyawa ini menyebabkan perut berkontraksi, sehigga timbul rasa mual. Misalnya pada orang yang mengalami mabuk perjalanan. Jadi, untuk mencegah mabuk perjalanan, ada baiknya minum wedang jahe sebelum bepergian. Caranya: pukul-pukul jahe segar sepanjang 1 ruas jari, masukkan dalam satu gelas air panas. Beri madu secukupnya, lalu minum. Bisa juga menggunakan sepertiga sendok teh jahe bubuk, atau kalau tahan, makan dua kerat jahe mentah.

Membuat lambung menjadi nyaman, dan membantu mengeluarkan angin. Bisa meringankan kram perut saat menstruasi atau kram akibat terlalu banyak mengkonsumsi makanan berlemak.

Membantu tubuh melawan pilek dan flu. Jahe mengandung antioksidan yang membantu menetralkan efek merusak yang disebabkan oleh radikal bebas di dalam tubuh.

Jahe merupakan pereda rasa sakit yang alami dan dapat meredakan nyeri rematik, sakit kepala, dan migren. Caranya, minum wedang jahe 3 kali sehari. Bisa juga minum wedang ronde, mengulum permen jahe, atau menambahkan jahe saat Anda membuat soto, semur, atau rendang.

Jahe Merah

Tanpa proses kimiawi, tanaman ini sendiri sudah kaya dengan kandungan kimia, antara lain gingerol dan minyak terbang, limonene, 1,8 cineole, l0 dehydrogingerdione, 6-gingerdione, arginine, alpha linolenic acid, aspartic, betha-sitosterol, caprylic acid, capsaicin, chlorogenic acid, farnesal, farnesene, dan farnesol.

Unsur 1,8 cineole pada jahe merah membuatnya mampu mengatasi ejakulasi prematur, sementara anestetik antikholinesterase mampu merangsang aktivitas saraf pusat dan merangsang ereksi.

Jahe juga mampu mencegah kemandulan dan memperkuat daya tahan sperma. Unsur farnesal yang terkandung dalam tanaman ini juga mampu mencegah proses penuaan karena merangsang regenerasi sel kulit.

Untuk mengobati batuk kering yang tak kunjung sembuh, Anda hanya perlu mengunyah jahe ini dan menelan airnya. Sementara untuk luka lecet, dapat disembuhkan dengan cara menempelkan tumbukan jahe ke luka tersebut. Hal sama bisa dilakukan untuk jenis luka terkena tikaman, luka terkena duri dan gatal-gatal. Khusus untuk luka bekas gigitan ular, tumbukan jahe tersebut perlu dibubuhi garam sedikit dan selanjutnya diletakkan di luka tersebut.

Sementara untuk mendapatkan efek bugar atau obat kuat bisa diperoleh dengan cara meminum air rebusan jahe. Sedangkan untuk menambah gairah seksual, Anda dapat mencampur jahe dengan lengkuas, mengkudu, lada, telur ayam kampung dan garam dapur. Menurut informasi yang dilansir dari mahkotadewa.com, pembuatan ramuan dilakukan dengan cara menumbuk halus lengkuas, jahe dan lada. Kemudian air buah mengkudu ditambahkan beserta air rebusan. Setelah itu, campuran ini disaring hingga menjadi satu gelas air ramuan, bubuhi garam dan aduk rata. Air dalam gelas ini selanjutnya dibagi menjadi dua bagian dan masing-masing ditambah satu kuning telur ayam kampung, diaduk rata dan siap dikonsumsi oleh suami dan istri yang memerlukannya. Bisa juga ditambahkan satu sendok makan madu untuk masing-masing ramuan itu.

Penyakit lain yang bisa disembuhkan dengan campuran jahe merah adalah kolera. Seperti halnya ramuan untuk penambah gairah seksual, ramuan untuk kolera perlu dicampur dengan bahan lain. Selain jahe merah, ramuan untuk kolera perlu ditambah bawang merah, akar lempuyang, biji kedawung, kulit manis, cuka jawa, tawas, garam dapur, teh, gula halus, minyak poko, dan kayu putih.

Caranya, bawang merah, akar lempuyang, biji kedawung, jahe merah dan kulit manis direbus dengan 1,5 liter air hingga air tersisa separuh. Kemudian dibubuhi cuka jawa, tawas, garam dapur dan teh. Selanjutnya, air ramuan tersebut disaring dan ditambah gula halus beserta minyak poko dan kayu putih. Sebelum diminum, ramuan ini sebaiknya dikocok dulu.

Sources : artikel
Lebih Lengkap......