Klasifikasi Ilmiah
Famili: Umbelliferae
Nama Binomial: Centella asiatica (Linn) Urban
Sinonim : Hydrocotyle asiatica, Linn. Pasequinus, Rumph.
Nama Lain :
Indonesia (Daun kaki kuda) Jawa (Pegagan, Gagan-gagan, Rendeng, Kerok batok, Calingan Rambat) Ujung Pandang (Pegaga) Sunda (Antanan gede, Antanan rambat) Bugis (Dau tungke) Madura (Kos tekosan) Halmahera (Kori-Kori) Tapanuli (Ampapaga) Papua (Dogauke) Inggris (Spadeleaf, pohekula) Cina (Beng da wan, han ke cao) Belanda (Indische Waternevel)
Komposisi
Kaki kuda yang simplisianya dikenal dengan sebutan Centella Herba memiliki kandungan asiaticoside, thankuniside, isothankuniside, madecassoside, brahmoside, brahmic acid, brahminoside, madasiatic acid, meso-inositol, centelloside, carotenoids, hydrocotylin, vellarine (campuran damar dengan minyak terbang/atsiri), tanin, zat samak, mineral serta garam mineral seperti kalium, natrium, magnesium, kalsium dan besi. Diduga glikosida triterpenoida yang disebut asiaticoside merupakan antilepra (Morbus Hansen) dan penyembuh luka yang sangat luar biasa. Zat vellarine yang ada memberikan rasa pahit.
Deskripsi
Tanaman kaki kuda (Centella asiatica L. Urb) secara turun temurun digunakan sebagai obat tradisional untuk berbagai jenis penyakit. Tanaman ini juga terkenal sebagai obat untuk revitalisasi tubuh dan pembuluh darah dan juga sebagai brain tonic atau obat antilupa bagi orang dewasa dan manula (manusia lanjut usia). Bahkan di beberapa negara tanaman ini sangat terkenal sebagai obat antilepra, kusta, antipiretik, diuretik, sedatif, anti radang dan menstimulasi penyembuhan luka.
Tanaman kaki kuda adalah tanaman liar yang banyak tumbuh di perkebunan, ladang, tepi jalan, serta pematang sawah. Tanaman ini berasal dari daerah Asia tropik, tersebar di Asia Tenggara, termasuk Indonesia, India, Republik Rakyat Cina, Jepang dan Australia kemudian menyebar ke berbagai negara-negara lain.
Tanaman kaki kuda merupakan tanaman herba tahunan yang tumbuh menjalar dan berbunga sepanjang tahun. Tanaman akan tumbuh subur bila tanah dan lingkungannya sesuai hingga dijadikan penutup tanah. Jenis pegagan yang banyak dijumpai adalah pegagan merah dan pegagan hijau. Pegagan merah dikenal juga dengan antanan kebun atau antanan batu karena banyak ditemukan di daerah bebatuan, kering dan terbuka. Pegagan merah tumbuh merambat dengan stolon (geragih) dan tidak mempunyai batang, tetapi mempunyai rhizoma (rimpang pendek). Sedangkan pegagan hijau sering banyak dijumpau di daerah pesawahan dan disela-sela rumput. Tempat yang disukai oleh pegagan hijau yaitu tempat agak lembab dan terbuka atau agak ternaungi. Selain itu, tanaman yang mirip pegagan atau antanan ada empat jenis yaitu antanan kembang, antanan beurit, antanan gunung dan antanan air. Di daerah Jawa Barat, tanaman kaki kuda kadang-kadang ditanam sebagai penutup tanah di perkebunan teh.
Penyakit Yang Dapat Diobati
Pegagan berasa manis, bersifat mendinginkan, memiliki fungsi membersihkan darah, melancarkan peredaran darah, peluruh kencing (diuretika), penurun panas (antipiretika), menghentikan pendarahan (haemostatika), meningkatkan syaraf memori, anti bakteri, tonik, antispasma, antiinflamasi, hipotensif, insektisida, antialergi dan stimulan. Saponin yang ada menghambat produksi jaringan bekas luka yang berlebihan (menghambat terjadinya keloid).
Dalam sistem pengobatan ayurvedic di India, ini dibuat dalam bentuk sirup tanpa alkohol untuk pengobatan epilepsi. Selain itu, di Thailand, juga digunakan sebagai tonikum dan obat diare. Di Sri Lanka, tumbuhan ini banyak dimanfaatkan untuk meningkatkan pengeluaran air susu, sedangkan di Vietnam digunakan untuk mengatasi lemah badan karena usia lanjut (senility). Di Indonesia sendiri, tumbuhan ini, menurut Rumphius, digunakan untuk menyembuhkan luka, sakit perut, obat cacing, dan kencing batu. Menurut Kloppenburg, tumbuhan ini juga digunakan sebagai obat demam, pembersih darah, hemoroid, batuk kering, dan penyakit anak- anak hidung berdarah. Ridley juga menyatakan tumbuhan ini digunakan untuk obat kusta dan sipilis.
Manfaat pegagan lainnya yaitu meningkatkan sirkulasi darah pada lengan dan kaki; mencegah varises dan salah urat; meningkatkan daya ingat, mental dan stamina tubuh; serta menurunkan gejala stres dan depresi. Pegagan pada penelitian di RSU dr. Soetomo surabaya dapat dipakai untuk menurunkan tekanan darah, penurunan tidak drastis, jadi cocok untuk penderita usia lanjut.
Efek Samping
Penderita yang alergi terhadap tanaman Apiaceae dapat mengalami dermatitis.
Pemanfaatan
1. Tyfus
Bahan: 1 genggam daun kaki kuda, ½ genggam daun jintan dan 5
batang tapakliman.
Cara membuat: semua bahan tersebut dicuci bersih dan dikukus
untuk diambil airnya.
Cara menggunakan: hasilnya ditambah dengan 1 sendok makan
madu dan diminum.
2. Busung
Bahan: tumbuhan kaki kuda lengkap (akar, batang dan daunnya), 3
batang alang-alang, 1 potong kulit kamboja.
Cara membuat: semua bahan tersebut direbus dengan 3 gelas air
sampai mendidih hingga tinggal ½ gelas.
Cara menggunakan: diminum 3 kali sehari 1 cangkir.
3. Sakit Kepala
Bahan: 1 genggam daun kaki kuda dan seujung sendok makan
jintan.
Cara membuat: kedua bahan tersebut direbus dengan 2 gelas air
sampai mendidih hingga tinggal ½ gelas.
Cara menggunakan: disaring dan ditambah dengan 1 sendok makan
madu, kemudian diminum.
4. Influenza
Bahan: 1 genggam daun kaki kuda.
Cara membuat: ditumbuk halus (dipipis) untuk diambil airnya.
Cara menggunakan: ditambah sedikit garam dan diminum.
5. Keracunan jengkol
Bahan: 10-15 daun kaki kuda.
Cara membuat: direbus dengan 3 gelas air sampai mendidih hingga
tinggal 1 ½ gelas.
Cara menggunakan: disaring dan diminum.
6. Ayan
Bahan: daun kaki kuda secukupnya yang sudah kering daun gula
aren secukupnya.
Cara membuat: daun kaki kuda ditumbuk halus kemudian diambil 1
sendok dan dicampur dengan gula aren secukupnya. Kedua bahan
tersebut disedu dengan 1 gelas air panas (masak).
Cara menggunakan: disaring dan diminum; diulangi secara teratur.
7. Kencing keruh (akibat infeksi/batu sistem saluran kencing)
30 gram pegagan segar direbus dengan air cucian beras dari bilasan
kedua.
8. Susah kencing
30 gram pegagan segar dilumatkan, tempel di pusar.
9. Demam
Segenggam daun pegagan segar ditumbuk, kemudian ditambah
sedikit air dan garam, saring. Diminum pagi-pagi sebelum makan.
10. Darah tinggi
20 lembar daun pegagan ditambah 3 gelas air, direbus sampai
menjadi 3/4-nya. Sehari diminum 3 x 3/4 gelas.
11. Wasir
4-5 batang pegagan berikut akar-akarnya direbus dengan 2 gelas air
selama ± 5 menit. Minum rebusan ini selama beberapa hari.
12. Pembengkakan hati (liver)
240 gram - 600 gram pegagan segar direbus, minum secara rutin.
13. Campak
60 -120 gram pegagan direbus, minum
14. Bisul
30 gram - 60 gram pegagan segar direbus, diminum. Pegagan segar
dicuci bersih, dilumatkan ditempelkan ke yang sakit.
15. Mata merah, bengkak
Pegagan segar dicuci bersih, dilumatkan, diperas, airnya disaring.
Teteskan ke mata yang sakit 3 - 4 kali sehari.
16. Batuk darah, muntah darah, mimisan
60 - 90 gram pegagan segar direbus, atau diperas, airnya diminum.
17. Batuk kering
segenggam penuh pegagan segar dilumatkan, peras. Ditambah air
dan gula batu secukupnya. Minum.
18. Lepra
3/4 genggam pegagan dicuci lalu direbus dengan 3 gelas air,
sampai menjadi 3/4 -nya. Saring, diminum setelah dingin, sehari 3 x
3/4 gelas.
19. Penambah nafsu makan
1 genggam daun pegagan segar direbus dengan 2 gelas air sampai
menjadi 1 gelas. Minum sehari 1 gelas.
20. Teh daun pegagan segar berkhasiat :
Pembangkit nafsu makan, menyegarkan badan, menenangkan,
menurunkan panas, batuk kering, mengeluarkan cacing di perut,
mimisan.
21. Lalaban pegagan berkhasiat segar berkhasiat :
Membersihkan darah, terutama pada bisul, tukak berdarah.
Memperbanyak empedu, sehingga memperbaiki gangguan
pencernaan.
Raja Singa
* Bahan :
Daun kaki kuda (Centella asiatica) ………… 30 gr.
Umbi gadung (Dioscorea hispida) ………….. 5 gr.
Temu ireng (Curcuma aeruginosa) …………... 10 gr
* Cara Pembuatan :
Daun kaki kuda dan umbi gadung ditumbuk halus.
Temu ireng diparut, diperas setelah ditambah air panas, tampung air perasannya hingga diperoleh 3 cangkir. Semua bahan dicampur jadi satu diaduk dan disaring.
* Cara penggunaan :
Minum 3 kali sehari setiap hari.
* Saran-saran :
Jangan makan pedas-pedas.
Jangan makan ikan laut, udang dan kepiting serta ikan asin.
Jangan minum minuman keras.
Banyak berjemur dan hindari tempat lembab.
Banyak makan sayuran : lobak, sawi, kol dan wortel.
Mandi dengan air hangat.
Sumber
- iptek.net.id
- wikipedia
- Penelusuran Buku Google
- Kompas (Small Crab)
- Ramuan Pusaka Prima Raga oleh : DS. Soewito M. (Obat Raja Singa)
- Artikel
No comments:
Post a Comment